Satu garis panjang
Di kiri cahaya di kanan lautan
Penuh titik jengkal yang saling terumpat
Kita melompat
Di garismu di garisku di rel kereta
di kabel lisrik ditali pusar
Bertabrakan penuh lisrik lalu menangis karena geli
Titik agak ketengah dimana aku berjalan
Entah terseok entah berlari seperti belut yang bermain pelorotan
Tidak ada gelap terang, aku buta warna
Tapi lidahku berasa, debar.
15.5.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar