16.12.09

desember

mengamplopkan bukti-bukti yang sudah terkumpul perlahan-lahan tapi pasti mencoba membatasi tapi tak terbendungi
lampu-lampu jalanan lumpur debu pada celana dan sendal jepit helai daun teh aroma hutan pinus belerang yang menyengat angin yang dingin tubuh yang hangat nafas yang panas
matahari sudah berhasil melarikan diri membalas dengan apa yang tidak pantas disebut dengan dendam mengacaukan arah halu bintang awan dan angin untuk turun ke titik membumi di puncak sebuah bukit
malam ini akan menjadi malam terakhir di bulan desember

Tidak ada komentar: