22.12.11

Aspal

Bisakah kau tunjukan
dimana kota yang tidak ada jalan berlubang
Aspal yang berkelok dan halus
Menggarisi bukit-bukit tinggi yang hijau

18.12.11

# 47

Terimakasih untuk apa yang telah kulewatkan
Dan untuk apa yang tidak kulewati

Terimakasih untuk apa yang telah terjadi
Dan untuk apa yang belum terjadi

Terimakasih untuk apa yang ada bersamaku
Dan untuk yang tidak ada bersamaku

Terimakasih pada Tuhan yang menjagaku
Dan pada gelap yang menggerayangiku


Aku seperti layangan. Jika Kau mau akau terbang, aku akan terbang dan menikmati debu dan angin. Jika Kau mau aku pulang, tarik aku dan aku akan jatuh di tempatMu berada. Hanya saja jangan biarkan aku tersangkut dahan dan ranting yang hanya akan melukai tubuh dan tulangku.

Setelah 6 tahun

Tadi malam aku bermimpi tentang seorang pria tua.
Pria yang aku kenal sebagai *****.
Tetapi secara fisik dia tidak seperti ketika aku mengenalnya,
Tubuhnya terlihat menggemuk, menua, tetapi dia kuat dan bahagia.

Aku sangat senang dia hadir.
Lebih dari 6 tahun dia tak mengunjungiku.
Tak apa jika dia tak mau aku melihatnya seperti sedia kala.
Waktu itu memang salahku. Dan aku memang belum bisa keluar dari lubang yang sama.

Kalau tak salah, aku berperan jadi guru menggambar.
Aku bertugas menilai beberapa gambar anak-anak yang sudah dikumpulkan.
Gambarnya berwarna-warni, ada anak yang mewarnai dengan rapih,
Dan ada juga yang acakadut keluar garis tak beraturan
Ya, khas anak-anak.

Aku memilih gambar yang rapih, tertata dan tidak keluar garis
Dibandingkan dengan gambar yang garisnya lebih ekspresif.
Lalu dia menghampiriku sembari ikut menilai gambar-gambar tersebut
Dia bilang,

Tidak masalah mereka menggambar rapih atau tidak
Kamu harus bisa melihat apa yang mereka gambar
Apa yang mereka pikirkan dan yang ingin mereka utarakan.
Lihat gambar ini (dia menunjuk gambar yang garisnya kemana-mana),
bayangkan bagaimana bisa dia berimajinasi seperti itu.

Ketika itu aku merasa mendapatkan nasihat
Dan seketika merasa rindu akan sosoknya.
Aku langsung menyadari ketika aku masih bermimpi, bahwa dialah sosok itu, yang telah lama hilang dan kini dia kembali mengunjungiku.
Kalaupun bisa seketika itu juga aku ingin menangis, tetapi ternyata bukan seperti itu akhir mimpiku.

Aku dalam posisi ingin memasuki pintu kelas, dan dia berjalan menjauh di sebuah selasar.
Lalu dia berbalik pandang ke arahku, sambil tersenyum.
Bukan tersenyum mengasihi, tapi seperti tersenyum dengan pandangan kuat seolah ingin berkata
'belajar dan semakin mengertilah'
Dia kembali berjalan menjauh. Dengan baju putih-putih.
Dan tulang punggungnya seperti berkelok.
Dia menua,
Menua.



Mimpi di malam 18 Des 11
Aku meyakini bahwa yang kumimpikan adalah *****.



# 48

Boleh kulihat jam tanganmu?
Ternyata sudah jam 1 malam
Waktu kita tidak banyak, sungguh
Jam 1.15 aku harus berlayar
Sedangkan jam 3 kamu bersiap untuk terbang memutari matahari
Lalu kita bertemu lagi jam 6 pagi untuk sekedar sarapan bersama
Jam 9 aku ada janji dengan seorang mata-mata.
Dan jam 12 siang ketika cahaya tepat diatas kepala, kita akan berpisah selamanya

3.12.11

Punggung

Ternyata memang, tidak ada yang lebih menakutkan
dari pada kehilangan kepercayaan pada diri sendiri.
Dan perasaan ini melebihi rasa tidak percayamu pada orang lain.

Kenapa?

Karena kamu melakukan sesuatu yang paling kamu takuti.
Sehingga kamu makin ketakutan,
toh dirimu bisa saja melakukan hal tersebut,
kenapa orang lain tidak?

Sekarang, beritahu aku
Kemana lagi kamu akan bersembunyi?



1.12.11

rewolf

December 1st, 2011 § Leave a Comment

malam ini adalah malam terakhir di awal bulan desember.

(home, desember 2011)

Serigala.. Serigala..
Lindungilah langkahnya.
Karena hujan di bulan Desember datang lebih awal.
Jangan biarkan dia membasahi tubuhnya selain air yang berasal dari embun.
Jauhkan dia dari kesepian malam.
Antarkan dia pada terang di hari berikutnya.
Doaku yang terbata, semoga bisa kau terima.

Terimakasih han.
Untuk 2 buah Desember yang..