31.1.11

Kabar gembira, untuk orang-orang yang kehilangan

anggi annisanazif

kecil tapi besar
mungil tetapi menjadi panutan
ya, kehidupan ini memang tidak sejelas luka-luka yang kamu toreh dengan jejak kakimu.
lihat kedalaman lubang di hati teman-temanmu.
masih merah dan segar. ini karena kamu yang tak bisa kami tangkap lagi arah haluannya.

aku berguru padamu.
pada kehidupanmu.
pada orang tuamu.
pada teman-temanmu.
pada perasaan ditinggalkanmu.
kepergianmu membuka ribuan pintu berikutnya.
snup, kamu membuka jalan baru bagi hati banyak orang.


اللّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيم
semoga kebahagian menyertaimu.
selamat ulang tahun yang belum sempat kau lewatkan. (31Jan2011)

13.1.11

Mari kita rayakan
Ramalan buruk yang terjadi pada diriku dirimu dan semua orang di muka bumi
Mari kita hancurkan saja segala cobaan yang bergelayutan dengan palu arit yang ada di dalam lemariku
Keluarkanlah segala pakaian kebesaranmu! Dasi dasi. Kemeja. Baju koko. Sarung busuk! Dan aku menjahitkan manik-manik pada baju kutung dengan sangat teliti. Dan juga bergairah!
Bakar! Bakar! Bakar! Mari bakar diri kita sebelum terbakar mentah-mentah di kubangan penuh rambut!
Ah sudahlah.
Kuhentikan saja omong kosong ini. Aku hanya perlu bilang: aku benci momen ini.
Cukup.
Ini adalah perasaan yang paling berbahaya
Ketika pisau sudah diujung mata
Dan air terjun tak terdengar deraunya lagi.
Ini adalah saat yang paling berbahaya
Seperti bayanganmu lah yang mencoba membunuhmu
Buah apel yang terjatuh dari akar rotan.
Keparat tua dan keparat muda.
Pikiranmu hanya uang.
Uang.
Uang.
Dan jabatan.
Cih!
Gengsi tak dibawa mati!
Dan kau, anak tikus yang berdecit dibawah lukisan kayu.
Ingat.
Ranting-ranting mulai mengasah menjadi runcing.
Membuat bola tinta hitam yang merobek puing kertas yang penuh dengan angka-angka.
Dimana kamu saat teletabis mulai berpelukan dan menusuk-nusukkan antena??
Ini adalah masa karam dan dendam.
Aku menilaimu.
Aku sendiri yang mengukurmu bulat-bulat!