29.6.11

Ah judulnya PRET saja

Murah meriah
Mesin pencari perhatian
Lapar
Perut berbunyi
Bau yang busuk tapi aku suka
Gila, kamu mau begini terus?
Kapan sebaiknya kita mulai menjadi mesin pemintal
Lebih baik kamu urungkan niatmu untuk keluar kota
Ohiya sepertinya disini juga bisa mencari yang seperti itu
Banyak ikan dilaut
Tetapi cari saja di warung makan
Jadi lebih baik tidak kopidarat selamanya
Memang bisa?
Yasudah habis ini sibukkan waktumu dengan yang lain
Genit
Tetapi itu kan caraku bukan caramu
Mengapa kamu mengambil caraku yang bukan caramu tetapi caraku?
Aku sedang bunuh diri
Petir-petir syaraf terasa di dalam kepalaku
Oh tidak ini pasti akibat begadang jangan begadang
Aku tahu, keringkan kantung matamu
Karena memberikan air mata sama saja memberikan keperawanan tanpa ancang-ancang
Keduanya berujung penyesalan itu pasti
Punggungku siapa yang merogoh
Siapa sajalah, aku sebenarnya tidak suka dirogoh
Tetapi aku pura-pura suka saja
Yang penting kan bisa dekat dengan si dia
Oh ya sudah ini mangkuk panas untukmu
Sepertinya cocok di tenggorokanmu
Dan lambungmu yang terasa sangat dingin
Pantas, berbulan-bulan sudah kamu tidak makan
Makanlah aku, milik tetanggamu
Yang penting kamu bayar aku biar halal
Tapi sayangnya kamu anak tuhan
Sebanyak apapun aku mendoakan kebencian padamu,
Kamu pasti akan diberi hadiah yang manis-manis
Dan rumah di surga
Sementara pemandanganku ketika jalan pulang adalah
seonggok kain bertulisan Rp.60ribu untuk dapat beli rumah disana
Tertawa sampai bulir pasir memenuhi muka
Artinya tidak sampai sehari kamu akan terlunta
Ya itu maksudku,
Ketika diberi kamu akan diambil
Ketika diambil kamu akan diberi
Begitu saja lah berulang-ulang tapi tidak terasa bosan
Untuk meratap langit yang dipenuhi tikus pemakan rangka
Ingin tidur? Jangan dulu
Kamu tidak ingin mengecek foto pria yang menikah dengan gadis bule itu?
Dengar-dengar dia baru saja punya anak
Jam 3 dengan kepala berat dan mata panas
Ini waktu yang tepat untuk berpesta
Tetapi kalau pesta aku kangen dengan dia
Perhatian seperti satpam yang baru saja gajian
Gedung-gedung meleleh itu memang mengagumkan
Aku baru tau kalau bata bisa bernafas
Tetapi kuncinya harus ada matahari
Karena jika kau sudah mendengar burung gagak disekitarmu
Artinya ribuan kupu-kupu akan mendobrak dari tubuhmu
Bisa-bisa kamu tidur di toilet
Dan kamu rajin sekali ya sampai membersihkan bulu-bulu yang entah milik siapa
Tak apa, ini tidak ada bandingannya dengan anak muda itu
Yang merayakan celana pendeknya dengan ganja
Aku sarankan ketika kamu akan putus kontak, lakukan dengan total
Total seperti menjilat garam buah dari piring sampai licin
Ah bagaimana kalau kita berkunjung kerumah filsuf
Yang sedang bertawa di balik gunung
Sayang dia sepertinya selalu memintaku untuk membawakan kerbau
Dia haus persembahan
Atau aku yang takut untuk menjadi gadis yang terpenjara budaya
Kenapa kepalaku selalu berdenyut ya
Apa ada hubungannya dengan pundakku yang mengeras dan menggelayut
Tapi aku sudah bilang pada mereka kalau mereka itu tidak dijodohkan bersama
Yang satu di kanan yang satu dikiri kok
Ya jelas tidak cocok

# 40

Jangan pecahkan kacamu
Bercerminlah sepuasmu
Dan lapangkan untuk menerima
Karena apa yang kau lihat tidak akan pernah sama
Ketika kau lihat sekarang
Ketika kau lihat 4 menit kedepan
Ketika kau lihat 4,68 menit selanjutnya

Naik turun cahaya lampu matahari bulan akan selalu menemani
Pahit manis lidahmu akan selalu mempengaruhi
Kusam terawat rambutmu akan selalu menentukan


:obrolan bersama khalifah dari Timur:

Sama seperti yang diatas.

_________,,__________

_________,,__________

_________,,__________

_________,,__________


Sama seperti yang diatas.
Sama seperti yang sebelumnya.
Sama seperti yang terbaca.
Sama seperti motif sebelumnya.


Caramu sama.
Atau jangan-jangan kamu adalah pencipta lagu Rayuan 1000 Pulau ?

# 39

Bunga jantung pisang
Rentan merah
Bergaris-garis putih
Biji-biji telur ikan yang bergerumbul di esophageal sphincter
Membuat perutmu mual dan denyut mengencang
Apakah ini wujud amarahmu yang mengkapur?
Keras tapi mudah patah




22.6.11

air

berkaca saja pada air
lalu ceburkan dirimu kedalamnya
agar kau tak menerka-nerka
rasakan basah yang ada di tubuhmu
dan lumut pada pijakmu

# 38 (Ayahku orang Jepang)

Kamar gelap, seperti kamar hotel yg kutempati
Temperatur sangat rendah
Aku demam dingin

Aku bangun dari kasur dan setting ruang seperti Cidodol teras belakang.
Ada mbak Lia dengan bahasa Inggrisnya yang fasih. Dia menginap di rumahku.
Kursi2 meja makan pakai sarung yg berwarna kuning kehijauan cerah, seperti nuansa Hawaii.
Ada ayahku yg sedang memberitahu tata cara memakai kolam renang kami kepada anak-anak mbak Marni yg berjumlah 3 org, mereka tidak memperhatikan ayah sama sekali. Sepertinya mereka bukan anak yg cerdas. Salah satunya anak laki berbadan besar seperti Sontol di film jin, dengan dada yg jatuh, dan rambut agak mengerucut kanan kiri.

Aku lupa, apa aku kembali ke kamar lagi atau tidak.
Lalu aku berada di dapur.
Ayahku terasa berada di dekat ruanganku dan menuju ke atas.
Lalu kakiku mulai mengambang. Telapak kakiku mengambang sekitar 1 cm dr tanah. Aku lemas, karena seperti yg kubilang, aku demam dingin.
Perlahan tubuhku mengambang ke langit2 dapur, seperti balon gas. Gerakan yg lembut dan pelan. Lalu tubuhku terdampar di ujung dapur, dekat pintu menuju garasi.

Papa... Papa... Papa...
Aku memanggil-manggil papa yg kuyakini belum jauh dr ruangku berada dengan suara lemas namun berusaha untuk keras.
Tapi ayahku yg kurus dan pendiam itu tidak dengar.
Perlahan tubuhku turun ke lantai. Dan dibelakangku ada Suster Ani yang diam karna kaget.
Aku bilang aku bukan setan.
Badanku kehilangan gravitasi. Aku bukan setan.

Lalu diruang tengah, ada ayahku. Pria jepang, tirus,kurus, seperti tidak bahagia, memakai kemeja orange tua bermotif limas2, dan celana coklat. Kemejanya dimasukkan dengan rapih.

Papa.. Aku sakit.
Aku kehilangan gravitasi.
Kataku dengan lemas karna aku seperti tidak berdaya lagi.
Ayahku memeluku. Lalu dia melepaskanku perlahan untuk memastikan apakah benar aku kehilangan gravitasi. Lalu kakiku mulai mengambang sedikit. Dan bergerak perlahan ke langit2 ruang. Seperti balon udara manusia. Ayahku kembali menarikku dan memeluku dengan erat, tanpa berkata apa-apa. Pria jepang yang sangat tegar. Aku menangis lemas. Sambil terus mengelus2 rambutku, seperti berusaha mengatakan kalau semua akan baik2 saja dan dia akan selalu menemaniku. Lalu aku sepertinya bilang kalau aku sangat sayang ayah, tapi aku lupa bagian ini. Yg aku tau aku mengungkapkan semua perasaan sayangku pada ayah yang tidak pernah kukatakan. Dalam hati, aku rela melepaskan mimpiku untuk ke Eropa, untuk disini saja. Yang aku yakini, ayahku pasti akan berusaha menyembuhkanku dari anti gravitasi ini.
Aku menangis seperti bayi sambil dipeluk ayah.

Lalu aku bangun dari tempat tidurku,
Sepertinya aku baik2 saja, tidak sakit.
Lalu aku menuju dapur versi jepang. Disana ada temen ayahku sedang di meja makan dekat washing machine sebelah kanan tembok.
Ayahku sedang mengambil piring di lemari atas. Lalu aku peluk dia dari belakang. Aku bilang aku sayang, dan aku mimpi aku anti gravitasi. Apakah kau ingat? Baju ayah saja sama seperti yang ada di mimpiku. Orens tua bermotif. Sama persis.
Lalu dia bilang, 'Apa maksudmu?' dengan nada ketus dan cuek tanpa sedikitpun melihat mukaku.

'Ah, tidak apa-apa.'
Aku tak peduli. Sambil terus memeluk dr belakang.

Lalu seperti di film, ada tulisan:
Bagaimanapun, walaupun dia diam, ayah adalah ayah
Dikasih uang 100.000
Kita akan memakai untuk laundri dan sebagainya
Jika sisa masih panjang,
Kita akan memakainya untuk jajan




24 Mei 2011
Mimpi yang menyedihkan ketika di GoldCoast, Oz
Bangun dengan air mata