25.10.11

# 45

Auratmu berceceran
di lantai, di baju, di depan mimbar, di mulut hitam
Emas tanpa karat kau sebar ke kecipuk ikan yang kelaparan
Angkat tanganmu
Rasakan angin dan basah ludah di tubuhmu
Hisap kembali lendir-lendir yang kau tanam.


Mbak, mbak,
Auratmu..
Berceceran tuh.

24.10.11

Seharusnya aku seperti itu

Kalau saja aku bisa merebut jabatan dari sang ketua

Menjarah kertas dan pena dari pria beristri

Memupurkan bedak setebal si magnet

Membuat boneka-boneka bergerak seperti ahli listrik

Membunyikan suara indah seperti sore di surau

Menggabungkannya menjadi satu

Menjadi manusia yang sempurna

Seperti yang raja bilang padaku

Bahwa seharusnya seseorang seperti itu.

Tersinggung seiring pecahan piring

Ada seorang ibu yang tidak pernah menikah
Tidak pernah punya anak
Tidak pernah hamil
Tidak pernah dicium
Tidak pernah dipeluk
Tidak pernah keluar dapur.


Harinya hanya sebesar 3x3 meter
Kepulan asap terlihat dari matanya
Api dari kompor itulah yang menghangatkan
Dan lemari es kosong yang menyejukan


Temanmu adalah suara pecahan piring yang tergelincir
Panci yang kau banting
Suara panggangan yang tersendat
Bulir nasi kering yang rontok dari cidukannya