28.1.10

28jan2010

mimpi ronde satu,
penglihatanku kurang jelas dan kurang tajam. warna dasarnya putih.tapi setelah diperhatikan lagi, ternyata yang kulihat adalah sosok lelaki seumuranku. tampak belakang. tidak kurus tapi tidak begitu tambun. dia sedang jongkok dan terlihat kaki perempuan yang terkulai disitu. aku tidak dapat menangkap gambaran yang lainnya karna dia berada di pojok kanan atas layar mimpiku. tapi yang kupahami, sang lelaki sedang berusaha mengubur menimbun perempuan itu, yang mungkin telah menjadi mayit. kematian yang tidak wajar. mungkin disebabkan lelaki itu. -dan aku langsung terbangun-

mimpi ronde dua,
aku berada di satu rumah tua yang besar. lantai atas. tembok semen berwarna putih kotor termakan usia. kuperhatikan cairan hitam seencer tinta cina ditanganku. kuyakini cairan itu keluar dari mulutku.

aku berciuman dengan seorang lelaki, lalu sontak kami terbatuk dan memuncratkan cairan hitam dari mulut. pahit sekali rasanya. aku lari ke dapur. ada sekitar 6 orang disana. mereka juga terbatuk dan memuncratkan cairan hitam. seperti keracunan sesuatu. tubuh nenek gemuk yang tergeletak di wastafel juga menghitam. Air keran tercampur warna hitam. keracunan apa ini? apa yang terjadi dengan udara, air, rumah ini? semua seperti beracun. pahit dan terbatuk parah.aku panik, semua panik, kecuali 1 orang. kamu. kamu yang sedang duduk di kursi memalingkan wajah ke arahku.aku melihatmu yang berumur 40an. kacamata berbingkai coklat muda. rambutmu terlihat agak panjang dari biasanya, disisir rapih kebelakang. kamu tidak terbatuk, tapi diwajahmu terdapat cipratan cairah hitam itu. yang berasal dari dalam kulitmu. menghitam.kondisiku mulai melemah, tapi aku tetap berjalan menuju pintu dapur, mataku tetap menyisir ruangan sambil meladeni diriku yang mengeluarkan banyak pertanyaan: apa yang terjadi? apakah hanya dirumah ini, atau di luar sana orang-orang juga sedang sekarat? lalu aku menyadari bahwa inilah saatnya. sebentar lagi kami serentak akan dipanggil. mati. dan aku dalam kondisi yang pasrah. terjadilah jika harus. -dan aku langsung terbangun-

Tidak ada komentar: