21.2.10

Perjalanan di pertemuan

suara hening adzan kota
hamparan permadani berwarna merah yang disekelilingnya lilin2 merah menyala temaram, hadirkan suasana yang syahdu
benarkah apa yang dikatakannya jika matahari telah membunuh bunga liar di keningku?
kotak dari perunggu, cawan-cawan dari perak dan aroma bunga mewangi, cairkan kekakuan wajahmu...
menyusuri peta yang terangkai pada tembok bata di bibirmu
almari disudut tersimpan memori...
hey, aku disini. menciumi hujan di tengkukmu.
Kepada embun di arai-arai, air terjun di tebing mengalir sampai kelembah yang airnya menumbuhkan kehidupan, dan burung elang yang pulang ke peraduannya saat senja berwarna lembayung...
seperti khafilah yang datang di hari jum'at
entah sudah berapa kata yang dikemas dalam buku-buku tebal
kujalin satu persatu titik-titik merah dengan kapur dan potongan roti. berharap ini akan membawaku ke tepi laut
ketika tanganku membeku dan ucapku membisu, kau hadirkan sepasang mata yang mencairkan es di kutub hatiku
hingga gelap pada pejaman matapun dapat kudengar
kumpulan burung-burung merpati yang selalu mengikuti setiap langkah
mendekatimu dengan bantuan cahaya dalam 120 malam kenihilan kita
sampai kelelahan berjalan dan tidak tahu akan pergi
menjahit garis tangan di gang dan jalanan yang akan terlewatkan
han
kamu pun tersenyum
angin, daun cemara, tunas pohon, bunga, menjangan yang tanduknya bercabang, atau sepasang kura yang setiap hari kau beri makan dengan potongan daun talas, aku rindu tangan lembutmu yang menyibakkan dedaunan hatiku dan tawarkan peluh rinduku
lega.
dalam ribuan doa di aula-aula suci para pemuja keagunganMU...amin

13.30, kasongan-bandung pada dimensi ketiga, tanggal 21-02-10

1 komentar:

Anonim mengatakan...

iya, sebenarnya saya pengen buat ilustrasi blog saya untuk T.a, tapi tidak dilanjutkan, sepertinya memang lebih menarik dibuat khusus untuk pameran..

kepikiran..
pengen buat...

sibuk apa dit??