24.2.10

Teman

Jika aku memperhatikanmu, pasti kamu sedang kesana-kemari
Melompat, mengganggu makan siangku, bermain gitar,bernyanyi di lapangan
Sepertinya hidupmu sangat menyenangkan. Karena sering kulihat kamu dikelilingi orang.

Aku masih mengamatimu. Sambil bersantai di bawah pohon di lapangan miring. Mengunyah jajanan yang kubeli di depan gerbang. Hingga pada suatu puncak, kamu bilang padaku jika kamu kesepian dan tidak punya satu pun teman. Hhh, bohong timpalku.

Apa yang kamu harapkan dari seorang teman? tanyamu.
Apa yang membedakan aku dengan teman-temanmu yang lain? tanyamu.
Apakah aku itu temanmu?

Kuberi jawaban sekenanya saja. Aku tidak terlalu menganggap serius pertanyaanmu. Mungkin karena aku sedang tidak melankolis ataupun merasa kesepian.
Tetapi sepanjang malam ini ternyata bukan kamu saja yang menanyakan hal itu kepadaku.

Beberapa. Ya, beberapa orang yang kutemui malam ini mempunyai keresahan yang sama.
Merasa kesepian. Dan mungkin ingin diperhatikan.

'Dia datang jika ada perlu. Apakah itu yang disebut teman?'
'Dia tidak rela ketika orang terdekatnya menikah. Apakah itu yang disebut teman?'
'Dia menyalip gadis yang ku incar. Apakah masih bisa disebut teman?'

Hmm..aku cuma menghela nafas.
Aku tidak tahu, jawabku.
Mungkin kita pun tidak bisa dianggap teman. Karena aku pun sering membicarakanmu dibelakang. Akupun mengingat-ngingat dan menghitung orang yang kuanggap teman dengan jari. Hmm.. siapa ya temanku?
Siapa ya orang yang menganggapku temannya?

Tidak ada komentar: