"Apa yang kau kehendaki dari hujan?"
Entah tentangmu. Entah tentangnya. Aku tidak peduli.
Aku mengingat laluku.
Hujan, luapan air sungai, awan yang layu.
Langit sembilu jam setengah 6 pagi.
Kuhirup dalam dalam bau tanah yang naik setinggiku.
Aku lebih bersemangat jika sekolah ketika hujan. Atau sehabis hujan. Aku rela melepaskan matahari setengah matang demi deburan air yang turun dari awan.
Lalu berlarian didalamnya. Dipantauannya. Membiarkan tubuhku terawang dengan jujurnya.
Malam ini, ditempat yang asing.
Aku tetap mengharapkan hujan.
Karena sehabisnya, bunga-bunga merah muda yang masif dan daun berwarna putih seperti sakura yang memenuhi taman akan tumbuh.
Menyambutku. Menyambutmu.
Menyambut pertemuan kita.
2.4.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar