24.7.10

semangkuk pasir di tangan

kamu bangunkan aku dari tidur
menyambungkan alisku dengan pinsil-pinsil hitam
selimut sudah menerjang lantai
tidak ada yang berlebihan hari ini..
sederhana seperti endusan pada tanah basah yang sangat gembur
gelas yang kutaruh semalam masih pada tempatnya
mengambang semut hitam yang padam
rahimku menginginkan pantai
pantai dimana hanya ada kita dan seorang pemancing muda yang sabar
yang mengembara sehabis bermain tenis di kampung seberang
iris mataku dipenuhi persegi transparan ketika melihat ombak-ombak horison
sementara kamu sibuk mengejar yuyu yang mengais rumahnya
mobil tua dan bunga kering yang tergantung di spion dalam diam menanti tuannya
sembari ikut menikmati embun yang jatuh dari pohon kaca
pagi yang sangat hangat pada lintasan nol derajat celcius
pagi yang hanya tercipta dari garis merah tanganmu
'selamat pagi, han..'

Tidak ada komentar: