28.3.12

Ular

Kamu terbangun di pagi muda
Sehingga pun aku
Tak ingat kapan hanyut lagi

Bersama di sebuah jalan 
Aku menantimu yang sedang terpaku di depan sebuah bangunan
Lalu aku melihat mata lain yang memandangmu 
Ular di depan pintu 
Seperti ada dua, tetapi hanya satu yang bergelora 
Aku memperingatimu segera

Terlambat, 

Ular tersebut melingkar di kaki kananmu 
Aku mundur menuju jalan raya 
Karena ular tersebut juga mengincarku 
Bergerak sigap ke tubuh 
Panik, aku lari ke seberang


Aku menemukan diriku lolos dan sedang memelukmu
Di atas seprai biru yang saat ini berbantal dua
Dan pagi masih saja belum menua.

Tidak ada komentar: