22.11.10

Ibu

Mulai hari ini aku menyebutnya Ibu.
Dia yang bertubuh basah dan hangat.
Gempal dan empuk.
Berkulit kalem dan redup.
Tak apa jika kau selalu takut pada cahaya dan api yang bergelora.
Aku juga takut.
Karena api-api jahanam itulah yang dapat merubahmu menjadi guci-guci keras yang terpajang di rak.
Sehingga nantinya membuatmu mudah marah dan tersinggung karena tubuhmu ketat dan keras.
Dapat kuyakini kau akan berdoa dengan lantang agar ada angin yang berhembus dan menjatuhkanmu berkeping-keping.
Hingga abumu berserakan. Dan memulai reinkarnasi yang kau impikan.
Aku juga takut kau mengalami itu Ibu.
Oleh karena itu kau kusembunyikan di gurat-gurat kayu suar.
Agar tak ada yang mengambil atau mencelakaimu.

Mulai hari ini aku menyebutnya Ibu.

Tidak ada komentar: