22.11.10

Mata lalat

Suatu hari aku berkunjung ke dunia yang hanya mempunyai umur 10x putaran bumi.

Dimana segala benda terlihat beratus kali lebih besar dari sewajarnya seperti mengintip dengan mikroskop.

Dunia yang bertanah teduh ini mempunyai sebuah stasiun kereta api kuno yang berjalan lambat, sekotak pantai pasir yang lampunya padam, sehampar sawah di tepi langit dan sebuah kamar bertembok hijau dimana sebatang pohon cermai, secangkir kopi panas, sebungkus rokok, sekotak tisu berserakan didalamnya.

Disanalah aku tinggal.

Aku cepatkan 15menit pada settingan jam tanganku dan mengatur alarmnya.

240 jam hitungan mundur dari sekarang.

239:59:59

239:59:50

239:

238:

237:

Aku membuka mata dimana wajahnya tergeletak di depan.

Memang inilah yang seharusnya aku lihat setiap kali terbangun.

Dia sudah seperti kasur di kamar. Bubuk kopi dalam cangkir kaca. September Ceria di pagi hari. Kemeja kotak-kotak ketika terik ataupun sejuk.

23 Juli 2010

Tidak ada komentar: